Avonturir #6: Fitri Isni Ridha

Fitri adalah alumni Fakultas Hukum UGM. Semasa kuliah, Fitri pernah menjadi pemimpin umum salah satu pers mahasiswa di UGM. Saat ini ia sedang mendalami ilmu hukum dengan menjadi associate di sebuah firma hukum. Tema artikel pilihan Fitri berikut ini beragam, mulai dari agama, hukum, sampai hak asasi manusia.

Berikut ini daftar bacaan yang direkomendasikan oleh Fitri:

1

Puritanisme Modern dan Kegagapan Adaptasi Modernitas

Puritan, kosa kata lama yang kini jarang terdengar pasca merebaknya fenomena hijrah. Sebuah fenomena yang keelokannya kadang menimbulkan tanya bagi sebagian orang. Salah satunya terlihat dalam artikel tersebut.  Penulis menganggap beberapa kaum puritan erat dengan ajaran yang serba instan tanpa mempertimbangkan konteks pemberlakuannya. Padahal, ajaran agama Islam cukup kompleks untuk dipahami dan tidak selamanya bersifat hitam-putih.  Walau di akhir tulisan Penulis menyampaikan kesepemahamannya pada sebuah entitas, namun tidak mengurangi kelayakannya untuk dibaca oleh semua golongan termasuk para pembaca yang ingin menggali lebih jauh berbagai literatur dan istilah terkait fenomena tersebut.

2

Omnibus untuk Siapa?

Sebuah artikel yang jernih, padat, dan tegas dalam menguraikan seruan kepada khalayak umum. Tulisan yang dibuat dengan semangat perlindungan Hak Asasi Manusia ini menggerakkan pembaca, khususnya kaum buruh, menyalakan alarm untuk tidak membiarkan isu ini menyelinap hingga berwujud pada ketukan palu pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja. Artikel ini mengingatkan kita bahwa senyatanya investasi tidak selamanya terhambat oleh aturan melainkan oleh budaya korupsi pemangku kepentingan.

3

Pengakuan Seorang Buzzer

Menjadi buzzer tidak semudah menekan tombol copy-paste lalu enter. Berbagai konsekuensi dan ancaman atas kehidupan pribadi tak jarang mereka rasakan tanpa adanya perlindungan dari pemberi perintah. Pengakuan seorang buzzer dalam artikel tersebut dijabarkan secara terbuka. Tidak hanya seputar sisi kelamnya, namun juga seputar cara agar menjadi buzzer yang handal.

4

Kajian Akademik Kok Dibilang Makar

Sebagai alumni fakultas hukum, saya memiliki beban yang cukup untuk meluruskan isu makar yang sempat ditudingkan pada tempat saya mengenyam pendidikan tinggi. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa bahasa hukum bukanlah bahasa yang ramah untuk dibawakan kepada seluruh khalayak. Lelah saya untuk menyederhanakannya. Untungnya, situs klikhukum.id telah memaparkan isu makar ini dalam bahasa yang enak dan mudah dimengerti. Oleh karena itu, jika kalian sedang tersesat dalam memahami isu hukum ada baiknya untuk mengunjungi situs tersebut.

5

Yang Tidak Terungkap dalam Perbudakan ABK Indonesia di Kapal Cina

Empat Anak Buah Kapal (ABK) meninggal dalam kondisi yang mengenaskan dan 3 (tiga) diantaranya dilarungkan ke laut tanpa alasan yang jelas. Padahal, Organisasi Buruh Internasional (ILO) Seafarer’s Service Regulations telah mengatur jelas bahwa pelarungan ABK hanya boleh dilakukan sebagai upaya terakhir dan telah memenuhi tiga syarat; karena penyakit menular, kapal tidak mampu menyimpan jenazah karena tidak ada ruang pendingin, dan ada sertifikasi kematian dari dokter kapal. Artikel ini memaparkan bahwa tidak ada satupun syarat tersebut yang terpenuhi. Hal ini juga menunjukkan sisi kelam perekrutan dan perlindungan ABK.

[mks_separator style=”blank” height=”15″]

Subscribe Pijak Pustaka klik: bit.ly/pijakpustaka